Analisis Bentuk Lagu “Kebangkitan Melayu Karya Rino Dezapaty. Mby di Kota Pekanbaru Provinsi Riau"

Tujuan dilakukan penelitian ini agar mengetahui bagaimana bentuk lagu Kebangkitan Melayu. Teori yang digunakan untuk membahas unsur-unsur bentuk lagu oleh KarlEdmund Prier yaitu 1) Motif, 2) Frase, 3) Kadens, 4) Tema. Teori yang digunakan untuk membahas unsur-unsur musik oleh Schneck, DJ & Berger, DS yaitu 1) Rhythm (ritme) 2) Melodi, 3) Harmoni 4) Timbre 5) Dinamika, 6) Form (Bentuk). Metode dengan menggunakan Deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian tersebut yaitu 1) mengetahui Rumusan msalah yaitu bagaimanakah bentuk lagu Kebangkitan Melayu Karya Rino Dezapaty. Mby di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Hasil dari menganalisis Bentuk Lagu Kebangkitan Melayu yaitu Lagu Kebangkitan Melayu pernah menjadi Icon tentang Pekanbaru pada tahun 2003 dalam acara Hitam Putih Internasional. Lagu Kebangkitan Melayu ini adalah salah satu lagu dari album Riau Rhythm Chambers Indonesia yang diproduksi pada akhir tahun 2002. Selaku dalam album ini adalah ciptaan komposer Riau Rhythm Chambers Indonesia yaitu Rino Dezapaty. Mby. Pada tahun 2015 lalu, Dinas Pariwisata mengadakan Festival Lomba Seni Siswa Nasional dengan peserta yang diwakili oleh seluruh SMA se-derajat di Kota Pekanbaru dimana lagu wajib tingkat Kota Pekanbaru dalam perlombaan FLS2N tingkat Kota dalam cabang seni Vokal Grup adalah Lagu Kebangkitan Melayu. Lagu Kebangkitan Melayu ini termasuk ke dalam bentuk lagu dua bagian, dengan pola zapin modern. Lagu Kebangkitan Melayu di mulai dengan tangga nada 4# (E=Do) dengan tempo yang digunakan Moderato dengan tanda sukat 4/4. Lagu Kebangkitan Melayu terdiri dari 33 birama dan di awali dengan birama gantung dengan ketukan 3 Up dengan not seperdelapan. Birama gantung artinya ruas birama yang jumlah ketukan biramanya tidak lengkap atau disebut dengan anacrusis (memulai suatu lagu yang tidak pada ketukan pertama). Struktur Harmoni pada lagu Kebangkitan Melayu terdapat 2, yakni vertikal dan horizontal. Tetapi secara keseluruhan, Harmoni lagu Kebangkitan Melayu ini lebih banyak mengalir secara vertikal, yakni membentuk akord. Kadens yang digunakan Kalimat A dan Kalimat B adalah Kaden Autentik Sempurna (perfect authentic cadence)